Sabtu, 04 Mei 2013

DATA

Pengertian Data

Menurut Husein umar (2003) yang mengutip pendapat Mc. Leod (1995), pengertian data dari sudut ilmu sistem informasi adalah suatu fakta dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai. Sebagai ilustrasi, misalnya jumlah jam kerja karyawan. Saat data ini diproses, ia dapat berubah menjadi informasi misalnya dengan mengalikan jumlah jam kerja dan upah per jam sehingga didapat hasil pendapatan kotor. Jika pendapatan kotor ini dijumlahkan maka penjumlaha ini merupakan total biaya gaji karyawan harian. Jumlah biaya gaji ini dapat dijadikan informasi bagi manajemen. Jadi informasi merupakan data yang telah diolah dan memiliki arti bagi pemakai.

Jenis-Jenis Data
  1. Data Primer, merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan, seperti hasil wawancara, pengisisan kuesioner, dan observasi.
  2. Data Sekunder, merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain. Data sekunder disajikan antara lain dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-digram. Data sekunder ini digunakan oleh peneliti untuk diproses lebih lanjut, misalnya data kinerja perbankan nasional yang dikeluarkan suatu badan riset.
Cara Pengumpulan Data
  1. Observasi, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan melihat secara langsung di tempat lokasi dan mencatat hal-hal yang dipergunakan dalam perusahaan.
  2. Interview, yaitu dengan mengadakan wawancara langsung dengan pimpinan, staf dan para karyawan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya.
  3. Dokumentasi, yaitu pengambilan data secara tertulis atau data yang sudah tersedia di tempat penelitian seperti:
        –    Sejarah singkat perusahaan
        –    Struktur organisasi
        –    Data-data yang berhubungan dengan data penelitian

    4.  Kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan pada responden  yang disusun secara  terstruktur, sehingga diperoleh data yang akurat berupa tanggapan langsung responden (karyawan).

Sedangkan untuk pemberian skor skala likert, menurut Sugiyono, (1999:87):
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban dapat diberi skor, misalnya:
1.    Setuju/selalu/sangat positif diberi skor                                   (5)
2.    Setuju/sering/positif diberi skor                                              (4)
3.    Ragu-ragu/kadang-kadang/netral diberi skor                          (3)
4.    Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif diberi skor             (2)
5.    Sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat negatif diberi skor    (1)

Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
 
Sampel merupakan kumpulan obyek atau orang yang mewakili populasi, dalam penelitian. Ada tiga hal pokok penting dalam pengambilan sampel dari populasi, yaitu:
  • Populasi yang terhingga dan yang tidak terhingga.
  • Pengambilan sampel secara probabilitas dan non yang probabilitas.
  • Pengambilan sampel dengan membagi-bagi dulu populasi menjadi beberapa bagian yang disebut subpopulasi sehingga subpopulasi menjadi relatif homogen atau heterogen dan pengambilan sampel langsung dari populasi yang tidak dibagi-bagi dulu menjadi beberapa subpopulasi.
Beberapa teknik dalam pengambilan sampel meliputi :

1).    Pengambilan Sampel Probabilitas/Acak
Adalah suatu metode pemilihan ukuran sampel, dimana setiap anggota populasi mempunyai   peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel, sehingga metode ini sering disebut sebagai prosedur yang terbaik. Ada tiga cara pengambilan sampel dengan metode ini yaitu :
a.    Simple Random Sampling
  • Cara Undian
  • Cara Tabel Bilangan Random
  • Cara Sistematis/Ordinal
b.    Cara Stratifikasi (Stratified Random Sampling)
Adalah populasi yang dianggap heterogen menurut suatu karakteristik tertentu terlebih dahulu dikelompok-kelompokankan dalam beberapa subpopulasi yang memiliki anggota sampel yang relatif homogen.
c.    Cara Kluster (Clustre Sampling)
Cara ini mirip dengan stratifikasi, perbedaannya jika stratifikasi mengakibatkan adanya subpopulasi yang unsur-unsurnya hemogen, sedangkan kluster unsur-unsurnya heterogen.

2).    Pengambilan Sampel Non-probabilitas/Non-acak
Dengan cara ini semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang     yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Ada lima cara pengambilan sampel non-acak yaitu :
a.    Cara Keputusan (judgment Sampling)
b.    Cara Kuota (Quota Sampling)
c.    Cara Dipermudah (Convinience Sampling)
d.    Cara Bola Salju (Snowball Sampling)
e.    Are Sampling

3).    Kekeliruan Sampling
4).    Sampel Harus Berdistribusi Normal
Untuk menentukan apakah data sampel berdistribusi normal, ada beberapa cara antara lain dengan:
  • Kurva Normal
  • Kertas Peluang Normal
  • Uji lilliefors
  • Uji Chi Kuadrat
Variabel Penelitian

Sugiyono (1997), menyatakan bahwa variabel di dalam penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok obyek yang diteliti, mempunyai variasi antara satu dan lainnya dalam kelompok tersebut, misalnya tinggi badan dan berat badan yang merupakan atribut dari seseorang yang dalam hal ini adalah obyek penelitiannya.

Variabel mempunyai bermacam-macam bentuk menurut hubungan antara satu variabel dan variabel lainnya, yaitu :
1.    Variabel independent, variabel yang menjadi sebab terjadinya/terpengaruhnya variabel dependent.
2.    Variabel dependent, yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independent
3.    Variabel moderator, yaitu variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel dependent dan independent.
4.    Variabel intervening, seperti variabel moderator, tetapi nilainya tidak dapat diukur, seperti kecewa, gembira, sakit hati.
5.    Variabel kontrol, yaitu variabel yang dikendalikan peneliti.
6.    Variable dummy (boneka), yaitu variabel yang isinya berupa kode-kode yang berfungsi untuk membedakan data yang berada pada variabel-variabel tertentu lainnya pada kelompok-kelompoknya. 

Sumber :
Husein Umar. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Umum, 2003

Tidak ada komentar:

Posting Komentar