Sabtu, 18 Desember 2010

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dan Kemanusiaan

Ilmu budaya dasar di indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari bahasa latin yaitu Humnus yang artinya manusia, berbudaya dan halus. Ruang lingkup ilmu budaya dasar adalah berbagai aspek kehidupan yang keseluruhannya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya, baik dari segi keahlian masing masing. Diharapkan dengan mempelajari ini manusia lebih manusiawi.


Beberapa definisi tentang Ilmu Budaya Dasar ( IBD ) :
>>Ilmu Budaya Dasar, adalah pengetahuan yang dapat memberikan pengetahuan dasar serta pengertian umum tentang konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan.
>> Ilmu Budaya Dasar, adalah pengetahuan tentang perilaku dasar - dasar dari manusia.
>> Ilmu Budaya Dasar, adalah ilmu gabungan, yang secara bersama atau sendiri dapat dipakai sebagai alat untuk memecahkan masalah manusia sebagai makhluk yang berbudaya, baik dalam kedudukannya sebagai makhluk individu, sosial, maupun ciptaan Tuhan.


Ilmu Budaya Dasar menjadi salah satu usaha mengembangkan kepribadian denga cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai – nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya.

Untuk mencapai hal tersebut, Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat :

>>Mengusahakan penajaman kepekaan terhadap lingkungan budaya, sehingga lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.

>> Member kesempatan untuk memperluas pandangan tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut dua hal tersebut.

>>Mengusahakan aga dapat menjadi calon pemimpin bangsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh dalam sifat kedaerahan.



Ilmu Budaya Dasar juga memiliki tujuan, beberapa tujuan tersebut antara lain :
>> Mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya dikenal luar saja.
>> Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain.
>> Sebagai bekal penting dalam hidup bergaul.
>> Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia.
>> Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya.
>> Memiliki penglihatan yang jelas pemikiran serta yang mendasar serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut serta mengembangkan budaya bangsa serta melestarikannya.
>> Tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan.
>> Mengetahui perilaku manusia dan bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia.
>>Tanggap pada hasil budaya manusia secara mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang dibuatnya.
>>Sebagai calon pemimpin bangsa dan ahli dalam disiplin ilmu supaya tidak jatuh dalam sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku.
>>Mengembangkan daya kritis pada persoalan kemanusiaan dan kebudayaan agar mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun.
>>Menambah kemampuan untuk menanggapi masalah nilai - nilai budaya dalam masyarakat.
>>Agar dapat memenuhi tuntutan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya Dharma Pendidikan.

Manusia sebagai Makhluk yang bertanggung Jawab

Tanggung jawab sendiri memilki pengertian siap menerima kewajiban atau tugas. Atau bisa juga diartikan sebagai suatu keharusan menanggung akibat dari perilaku yang ditimbulkan oleh seseorang atau sekelompok orang.
Manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab yang diberi beban tugas (mukallaf),dan yang membebani tugas manusia adalah Allah Swt dan manusia itu sendiri.Tanggung jawab lahir karena manusia diberi kebebasan untuk memilih dan diberikan seperangkat fasilitas dan potensial untuk mengemban tugasnya.Tetapi dalam pelaksanaannya tekadang masih begitu berat dalam kehidupan kita sehari-hari akan pengertian tanggung jawab itu sendiri dan masih banyak orang yang melempar tanggung jawabnya kepada orang lain,bisa dikatakan " lempar batu sembunyi tangan " yang berarti seseorang tidak berani bertanggung jawab atas apa yang ia perbuat atau yang dilakukannya dan malah melempar kepada orang lain.
Maka dari itu untuk para orang tua mulailah mengajarkan arti dari tanggung jawab itu sendiri kepada anak-anaknya dari sejak dini,agar ketika ia sudah besar akan menjadi manusia yang bertanggung jawab terhadap tuhannya,orang lain maupun dirinya sendiri.

Manusia dan Harapan

Harapan yaitu keinginan sesuatu yang belum terwujud.Manusia yang hidup tanpa harapan sama halnya dengan manusia yang sudah mati atau manusia yang tidak mempunyai visi dan misi dalam menjalani hidupnya.
Visi sendiri mempunyai pengertian yaitu suatu pernyataan atau cara pandang yang jauh kedepan dengan suatu harapan,perubahan,cita-cita kita yang ingin tercapai untuk masa-masa yang akang datang.
Misi yaitu suatu tujuan dimana,kemana kita dibawa untuk menemukan kearah yang tepat untuk mencapai kesuksesan.
maka dari itu alangkah sayangnya jika manusia hidup tanpa harapan,karena harapan itu sendiri membuet kita menjadi manusia yang ingin melakukan sesuatu untuk bisa mencapai harapan tersebut dan selalu berusaha untuk mengatasi hambatan dalam pencapaianya.tanpa harapan manusia akan menjadi pasif dan selalu pasarah dalam menjalani hidupnya.

Rabu, 27 Oktober 2010

kebudayaan indonesia yang diambil malaysia

Budaya Diambil Malaysia, Siapa yang Salah?
Mulai tahun ini, bulan ini, hari ini, jam ini dan detik ini, marilah kita meluangkan sedikit waktu kita untuk memperhatikan budaya, tradisi yang ada di sekitar kita. Pengakuan Malaysia terhadap budaya Indonesia, menandakan kita sendiri lemah dalam melindungi budaya di tanah air.
Terbukti dalam keseharian kita. Sudahkah kita semua bangsa Indonesia peduli dengan budaya kita sendiri?
Kita biarkan para seniman kelaparan, kita biarkan para pelaku kesenian tradisional mondar-mandir ngamen di kampung-kampung untuk mencari sesuap nasi. Lalu, berapa banyak kelompok kesenian tradisional yang dulunya tumbuh dan berkembang ditengah masyarakat, kini hilang tanpa bekas.