Senin, 24 Oktober 2011

MAKALAH PERILAKU KONSUMEN DALAM MENENTUKAN PEMBELIAN PRODUK SEPATU

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Proses pembelian merupakan proses individu untuk mengatasi persoalan yang dihadapi konsumen dalam usaha memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Model proses pembelian mendasarkan pada model pengambilan keputusan (decision making process) atau model pemecahaan masalah (problem solving process).
Pengambilan keputusan (untuk membeli atau tidak membeli) seseorang dipengaruhi oleh faktor personal dan sosialnya. Faktor personal meliputi motivasi, persepsi, pemahaman, kepercayaan, sikap, dan kepribadiaan seseorang.
Kehidupan personal seseorang dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. Misalnya, motivasi seseorang membeli baju bermerk terkenal sebenarnya adalah karena untuk dapat diterima dalam kelompok masyarakat kalangan tertentu. Faktor sosial tersebut meliputi aspek kultur, subkultur, klas sosial, kelompok referensi, keluaga, serta peran dan status seseorang dalam kehidupan kelompok.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penulisan yang telah dikemukakan diatas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
• Faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian
Penelitian ini mempunyai maksud untuk memperoleh informasi dari beberapa orang yang telah saya wawancarai mengenai pengambilan keputusan dalam pembelian produk, dalam hal ini penulis mengambil contoh untuk pembelian produk sepatu.

1.3.2. Tujuan Penelitian
Tujuan penulis dalam melakukan penelitian adalah untuk mengetahui faktor apa saja dalam menentukan keputusan pembelian produk sepatu.

BAB 11
LANDASAN TEORI
Pada teori ekonomi mikro, konsumen hanya mempertimbangkan dari sisi kuantitas. Keputusan individu konsumen diturunkan dari perilaku konsumen didalam memaksimumkan utilitas dengan kendala pendapatan.
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1990), perilaku konsumen diartikan “Those actions directly involved in obtaining, consuming, and disposing of products and services, including the decision processes that precede and follow this action”. Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan–tindakan tersebut. Sedangkan The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005).
Menurut James F. Engel – Roger D. Blackwell – Paul W. Miniard dalam Saladin (2003 : 19) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :
1. Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.
2. Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya.
3. Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam penambilan keputusan pembelian.

BAB 111
PEMBAHASAN
Sepatu merupakan alat untuk melindungi kaki dari panasnya matahari, masuknya kuman-kuman, dan tentunya untuk mempercantik diri agar penampilan kita semakin enak untuk di pandang. Membeli sepatu merupakan salah satu usaha dalam memenuhi kebutuhan pribadi. Ketika membeli sepatu ada beberapa pertimbangan yang sering kita lakukan misalnya dalam hal merek, kualitas dari barang tersebut, harga, model, dan tentunya ukuran yang harus sesuai agar nyaman untuk di pakai.
Dari beberapa informasi yang saya peroleh mengenai hal-hal apa saja yang dipertimbangkan dalam pembelian produk sepatu,diantaranya ada yang mengutamakan merek dan kualitas, tentunya jika sudah menyangkut dua hal tersebut harga tidak lagi menjadi persoalan, yang terpenting adalah kepuasan tersendiri ketika barang yang kita inginkan menjadi milik kita. Namun ada juga sebagian orang yang tidak terlalu mengutamakan merek dan kualitas, tetapi yang terpenting adalah nyaman ketika dipakai apalagi jika didukung dengan harga yang relatif terjangkau.

BAB IV
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Pada dasarnya proses pembelian merupakan pengambilan keputusan (decision making process) atau pemecah masalah (problem solving process). Dalam pengambilan keputusan untuk pembelian produk sepatu ada beberapa pertimbangan yang sering kita lakukan misalnya dari merek, kualitas, model,ukuran, dan harga. Terlepas dari pertimbangan tersebut ada juga sebagian orang yang hanya mengutamakan kenyaman tanpa memikirkan merek dan kualitas, namun ada juga yang mengutamakan merek dan kualitas hingga persoalan harga pun tidak menjadi masalah yang penting adalah kepuasan. Dan bisa di simpulkan bahwa setiap orang memiliki selera yang berbeda-beda dan tidak bisa disamakan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Teguh Budiarto. Dasar pemasaran. Edisi 1. Jakarta: Penerbit Gunadarma
2. http://coebanif.wordpress.com/2010/05/25/makalah-perilaku-konsumen/

Minggu, 02 Oktober 2011

Membaca Peluang Usaha

Untuk memulai bisnis di perlukan ketelitian dan kearifan dalam menentukan investasi yang paling cocok atau sesuai tentunya mana yang lebih menguntungkan untuk dilaksanakan.

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam hal memulai bisnis antara lain :

1. Rasional, bisnis tersebut harus masuk akal untuk dilaksanakan.
2. Perputaran modal, modal yang kita investasikan harus balik modal dalam waktu yang tidak terlalu lama.
3. beresiko kecil, kalaupun terjadi kerugian jangan sampai menderita kerugian yang sangat besar.
4. Pangsa pasar, barang atau jasa yang dijual harus merupakan kebutuhan banyak orang.
5. Legalitas, bisnis yang dijalankan harus legal dari segi hukum.