Rabu, 04 Desember 2013

BISNIS ONLINE

Bisnis online merupakan bisnis yang dijalankan secara online dengan menggunakan internet sebagai media dalam pemasaran produk dan jasa. Bisnis online merupakan bisnis yang tak terbatas cakupannya bahkan bisa mencapai seluruh penjuru dunia. Bisnis ini seringkali tidak membutuhkan modal yang besar sebagaimana bisnis lainnya, bahkan cara kerjanya pun sangat sederhana yaitu hanya perlu duduk didepan layar komputer atau leptop asalkan terhubung dengan internet dan anda pun bisa langsung menjalankan bisnis online ini.
Disisi lain anda sebagai customer maupun orang yang melakukan bisnis online perlu berhati-hati karena sudah banyak sekali kasus penipuan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Contoh Kasus Bisnis Online

Awas! Kasus Penipuan Marak Terjadi Di Online Shop

Merdeka.com - Mendengar kata penipuan sejatinya bukanlah hal baru bagi Anda yang sudah familiar dengan bisnis dunia maya. Sebagai pelaku bisnis online, Anda harus tahu bagaimana mengenali para penipu ulung yang siap merugikan Anda.

Chandra Setiawan, seorang pemilik online shop GudangBajuTidur.co.id yang pernah sekali mengalami penipuan. Meski hanya tertipu sekali, Chandra mengaku dirinya sangat sering menghadapi orang-orang yang bermaksud menipunya.

"Pertama kali tertipu, saya memang dikejar-kejar sama customer itu. Katanya dia buru-buru butuh barangnya. Orang itu memberikan kartu transfer palsu, karena dulu masih belum ada pengalaman ya saya percaya kalau dia sudah transfer. Langsung kita kirim, eh ternyata bukti transfernya fiktif", cerita Chandra.


Lelaki yang pernah bekerja di China ini kemudian berbagi pengalaman untuk menghindari penipuan kepada Merdeka.com. "Untuk menghadapi penipuan, kita memang harus teliti dan hati-hati. Jangan mudah percaya pada customer yang ngakunya sudah transfer dan bahkan punya bukti transferan. Modus seperti ini sudah banyak. Yang kedua, kalau ada customer suka marah-marah, minta barangnya dikirim cepet, Anda juga harus waspada karena pada dasarnya orang yang niat beli di online shop sudah tahu kalau barangnya butuh beberapa waktu untuk datang. Jadi mereka pasti lebih sabar", terang Chandra.

Menurut Chandra, modus penipuan di online shop kini sudah sangat canggih, sehingga sebagai orang yang berkecimpung di dalamnya, Anda mungkin perlu juga berhati-hati. "Banyak mbak modusnya. Kadang ngakunya barang yang sampai ada yang kurang. Kami nggak tanggung jawab, tapi ekspedisi yang mengganti. Nah, kan kasihan itu ekspedisinya. Tapi bagusnya dari situ kami dan ekspedisi akhirnya sama-sama memperbaiki sistem kami", lanjut Chandra.



Jual Beli Smartphone Jadi Penipuan Belanja Online Terbanyak



TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Setahun terakhir, polisi banyak menangani kasus penipuan yang terjadi melalui belanja online di internet.

Modusnya beragam, mulai berkedok penjual gadget, elektronik, sampai penjual jersey pemain sepakbola. Di Surabaya saja misalnya, sepanjang 2012 hingga awal 2013, tercatat ada 71 kasus penipuan belanja online.

“Banyak yang sudah melapor, namun lebih banyak yang tidak melapor. Total kerugian bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran Rupiah,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Farman, Selasa (26/3/2013).

Kanit Kejahatan Umum (Jatanum) Satreskrim Polrestabes Surabaya Iptu Solikin Ferry menjelaskan, rata-rata kasus penipuan belanja online yang sampai ke mejanya, adalah kasus jual beli smartphone. Kebanyakan, korban tertarik dengan harga miring yang dipatok pelaku. Tentu, harga itu jauh di bawah pasaran.

“Misalnya, harga iPhone 5 yang di pasaran Rp 10 juta, dipatok pelaku hanya Rp 5 juta. Siapapun pasti tertarik dengan potongan sampai separuh harga normal. Korban tidak menyadari sudah masuk perangkap pelaku,” urai Ferry.

Tergiur iklan yang disebar pelaku di berbagai situs belanja online dan media sosial seperti Twitter, Kaskus, Facebook, email sampai BlackBerry Messenger (BBM), korban biasanya mengontak nomor telepon yang tertera di iklan. Kadang pelaku mau ditelepon, namun obrolan lebih banyak dilakukan via layanan pesan singkat (SMS).

Ketika harga sudah disepakati, pelaku meminta korban untuk mentransfer uang pembayaran lebih dulu. Untuk meyakinkan korbannya, pelaku membuat nomor resi pengiriman palsu. Setelah dicek, ternyata nomor resi tidak terdaftar di perusahaan jasa pengiriman.
“Korban baru sadar tertipu setelah barang pesanan tak jua sampai ke tangannya. Nomor ponsel pelaku biasanya tidak aktif setelah transaksi dilakukan,” imbuh alumnus Akademi Kepolisian 2007.

Analisis
Dari kedua kasus diatas bisa kita lihat bahwa tidak hanya customer yang bisa menjadi korban penipuan bisnis online namun pelaku bisnis online pun bisa menjadi korban penipuan oleh customer yang akan membeli produknya maka dari itu dibutuhkan ketenangan dan ketelitian jika menghadapi customer yang berprilaku mencurigakan. Sebagai customer anda perlu selektif dan pintar dalam memilih situs-situs online yang menyediakan barang dan jasa. berikut 6 Tips Aman Berbelanja di Toko Online

1. Gunakan software keamanan
Gunakanlah software keamanan yang bukan hanya memberikan perlindungan dasar pada perangkat Anda dari ancaman virus dan spyware, tapi juga membantu mendeteksi berbagai serangan berbahaya sebelum terjadi. Saat ini, sudah tidak etis lagi bila kita mengandalkan solusi antivirus sederhana, namun pada sebuah software keamanan harus dilengkapi pula dengan firewall dua arah, enkripsi password, toolbar anti-phishing dan update yang berkala.
Piranti lunak keamanan yang Anda gunakan harus mengandung fitur yang mampu mendeteksi malware dan melampaui kemampuan solusi keamanan tradisional. Salah satu software kemanan yang cukup ampuh untuk mengatasi masalah keamanan berbelanja online adalah Norton Safe Web. Software ini cukup unggul karena memiliki fasilitas forum yang dapat digunakan oleh para pengguna untuk saling berbagi informasi.

2. Belanja di situs yang sudah memiliki Secure Sockets Layer (SSL)
Anda sangat disarankan hanya berbelanja di situs atau penjual online yang menawarkan transaksi aman. Beberapa situs menampilkan label ‘certified secure’ dengan logo atau sertifikat online yang muncul di laman situs atau saat Anda hendak membayar. Sertifikat kemanan yang bisa dipercaya saat ini umumnya dikeluarkan oleh beberapa organisasi ternama seperti Verisign, DigiCert dan Go Daddy.
Apa arti dari sertifikat itu? Sertifikasi ini menunjukkan bahwa sebuah situs telah menggunakan keamanan Secure Sockets Layer (SSL). Jika tempat Anda berbelanja tak menawarkan SSL, sebaiknya Anda mencari tempat belanja lainnya.

3. Waspadai phishing dan pharming
Sudah tahu apa istilah phishing dan pharming? Kedua istilah ini mengacu pada teknik penipuan online yang bertujuan untuk mencuri informasi keuangan pribadi seperti nomor kartu kredit. Phishing adalah email penipuan yang seakan-akan berasal dari sebuah toko, bank atau perusahaan kartu kredit. Email ini mungkin mengajak Anda untuk melakukan berbagai hal, misalnya memverifikasi informasi kartu kredit, meng-update password dan lainnya.
Nah, yang agak lebih sulit untuk dideteksi adalah pharming. Ini mengacu pada sebuah halaman web palsu yang dibuat oleh penipu sehingga mirip halaman akhir dari sebuah situs belanja.
Cara paling baik untuk melindungi diri dari phishing dan pharming adalah dengan memiliki piranti lunak keamanan yang ter-update. Sebagai tambahan, pastikan Anda mengetikkan secara manual halaman web toko online di browser Anda. Jangan meng-klik lewat tautan yang ada di email atau tempat lain.

4. Berbelanjalah di toko online yang sudah terkenal
Ada sejumlah situs besar, termasuk Google, Yahoo, MSN, Amazon dan CNET yang menyediakan layanan pencarian dan akses ke berbagai situs berbelanja terpercaya. Selain berguna untuk membanding-bandingkan, setiap situs itu juga memiliki sistem rating berdasarkan kepuasan pembeli. Bahkan, ada juga situs yang menyediakan review dari sesama pengguna. Sehingga, Anda bisa tahu situs belanja mana yang mengantarkan barang dengan baik, tepat waktu dan tepat barang, serta bagaimana mereka menangani pengembalian barang.

5. Gunakan kartu kredit, jangan debit
Ini satu tips belanja online yang patut diperhatikan: gunakan kartu kredit, bukan kartu debit. Karena kartu kredit biasanya sudah dilengkapi dengan perlindungan terhadap penipuan, kiriman yang hilang dan barang yang rusak serta berbagai masalah lainnya.
Pastikan penyedia kartu kredit Anda menawarkan hal itu. Masalah utama dari kartu debit, jika digunakan online, adalah bahwa kartu itu merupakan sambungan langsung ke rekening bank Anda. Jika penipu berhasil mencuri nomor kartu kredit mereka, bencana yang timbul mungkin tak terlalu besar. Tapi bayangkan jika yang bobol adalah kartu debit Anda.

6. Perhatikan hal-hal kecil
Ada beberapa hal kecil yang harus diperhatikan saat belanja online:
- Privacy Statements (pernyataan soal kerahasiaan data), periksa dan baca dulu kebijakan penjual online soal data pribadi Anda sebelum melakukan pembelian. Pastikan mereka tak akan menjual informasi pribadi pada pihak lain.
- Return Policies (kebijakan soal pengembalian barang), hal semacam ini lebih penting di belanja online ketimbang di dunia fisik. Baju yang nampak berwarna biru muda di layar monitor bisa jadi akan terlihat biru tua saat sampai di tangan Anda. Akankah toko menerima pengembalian semacam ini? Adakah biaya terkait hal itu? Cari tahu sebelum Anda membeli.
- Terms of Agreement (kesepakatan) , jika pembelian melibatkan layanan gerbang pembayaran (payment gateway) online, seperti PayPal, pastikan Anda memahami bahwa layanan itu juga akan melindungi Anda dari hal-hal merugikan.
- Gift Cards (voucher hadiah), saat ini makin banyak hadiah yang dihadirkan dalam bentuk voucher. Hal ini disukai oleh para konsumen dan banyak membantu saat belanja di waktu yang sempit. Pastikan Anda mengetahui kebijakan dari penggunaan setiap kartu voucher tersebut. (dhi/gal)


Referensi :
http://www.merdeka.com/gaya/awas-kasus-penipuan-marak-terjadi-di-online-shop.html
http://www.tribunnews.com/regional/2011/07/19/bos-tekstil-terancam-10-tahun-penjara
http://tekno.liputan6.com/read/645698/6-tips-aman-berbelanja-di-toko-online





Tidak ada komentar:

Posting Komentar